Sekarang ini, banyak orang yang tidak mensyukuri hidup. Mereka bilang "saya bosan hidup" atau "tidak ada gunanya hidup lagi". Kali ini saya akan menceritakan sebuah kisah. Semoga bermanfaat...
Disebuah desa, hiduplah seorang laki laki bernama Pak Budi. Dia merasa hidupnya sudah tidak berarti lagi dan bosan hidup. Pak Budi lalu pergi ke seorang ustad.
Pakbudi : "Pak ustad, saya ini sudah bosan hidup. Istri saya belum bisa membahagiakan saya. Anak saya......"
Pak budi lalu menceritakan masalahnya kepada si ustad.
Ustad : "Jadi kamu bosan hidup?"
Pak Budi : "Iya"
Ustad : "Kalau kamu bunuh diri akan masuk neraka. Tapi kalau saya yang membunuh, saya masuk . neraka"
Pak Budi : "Lalu bagaimana?"
Ustad : "Kalau saya harus mengantar anda mati, saya tidak sanggup"
Setelah mendengarkan perkataan ustad tadi, Pak Budi pulang ke rumah. Tetapi hanya berselang satu minggu, Pak Budi menemui ustad yang kedua. Sama seperti saat bertemu ustad yang pertama, dia menceritakan masalahnya yaitu bosan hidup.
Ustad : "Bosan hidup? kamu sayang tidak sama anak istrimu?"
Pak Budi : "Saya sayang, tetapi sepertinya saya sudah tidak kuat untuk hidup."
Ustad : "Ya sudah. Itu keputusanmu, saya akan menolong. Ini saya beri minuman. Minuman yang airnya keruh kamu minum nanti sebelum tidur. Yang airnya jernih kamu minum besok ketika kamu akan mati."
Pak Budi : "Terima kasih pak ustad. Kalau yang hitam itu?"
Ustad : "Ini kopi buat saya bukan buat kamu"
Pak Budi : "Oh, maaf"
Setelah sampai dirumah, Pak Budi langsung meminum air yang keruh. Dihabiskanlah minuman itu. Pak Budi merasa mengantuk lalu tertidur setelah meminum air tersebut. Pagi hari, Pak Budi terbangun. Dia langsung menyiapkan makanan untuk istri dan anaknya. Istrinya yang baru bangun terkejut melihat tingkah laku suaminya yang berubah.
Istri : "Maaf suamiku. Aku belum bisa membahagiakanmu"
Pak Budi : "Iya tidak apa apa"
Semakin heranlah istrinya ketika melihat Pak Budi sebelum bekerja berjabat tangan dengannya, mencium kepala anak anaknya. Dikantor Pak Budi juga tidak seperti biasanya. Dia murah senyum, selalu menyapa teman teman dikantor, bahkan memberi sedikit uang kepada satpam kantor. Sepulang dari kantor, Pak Budi telah ditunggu oleh istri di depan rumah.
Istri : "Maaf suamiku. Aku belum bisa membahagiakanmu"
Pak Budi : "Iya, aku juga minta maaf"
Tibalah saatnya Pak Budi untuk meminum minuman yang airnya jernih. Tetapi tiba tiba Pak Budi Berfikir
Pak Budi : "Kalau saya meminum ini, saya akan mati. Tapi bagaimana dengan nasib anak dan istri saya nanti?"
Akhirnya Pak Budi mengurungkan niatnya untuk meminum pada malam itu. Keesokan harinya Pak Budi Menemui ustad yang kedua. Dia berkata
Pak Budi : "Pak ustad, saya sebetulnya ingin meminum air ini. Tapi perasaan saya hari ini itu seperti lebih tenang. Saya lalu tidak jadi minum. Bagaimana ini?"
Ustad : "Sebetulnya kamu ini menderita penyakit kurang silaturahmi. Kamu merasa dijauhi oleh orang sekitar. Padahal yang membuat jauh adalah kamu sendiri. Oleh karena itu kamu harus lebih meningkatkan silaturahmi. Selain itu, supaya hidupmu berharga, kamu harus menjalani hidup seperti itu adalah hidupmu yang terakhir."
Pak Budi : "Jadi begitu. Saya harus lebih memperbaiki diri."
Ustad : "Bagus itu. sekarang minum air jernih yang aku berikan kemarin."
Pak Budi : "Apa? Kalau saya minum, saya akan mati ustad !!!"
Ustad : "Sudah minum saja. Dibagi dua, saya juga ikut minum"
Mereka berdua lalu meminum bersama air jernih tersebut.
Pak Budi : "Kok rasanya kayak air putih, ustad?"
Ustad : "Lho, emang itu air putih biasa. Memang kamu kira apa?"
Dari cerita tersebut kita bisa mengambil hikmah bawa "Jalani Hiduplah seperti kamu akan mati hari ini" serta "Syukuri hidup yang kita jalani, Jangan banyak mengeluh". Next, Saya akan memposting cerita yang mengandung makna berikutnya.... :)
“Everybody is a genius. But if you judge a fish by its ability to climb a tree, it will live its whole life believing that it is stupid.” Albert Einstein
Senin, 19 Agustus 2013
Selasa, 23 Juli 2013
Teks Pidato tentang Nabi yahya A.S.
Assalamualaikum wr. Wb.
وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ اْلأَنْبِيَاءِ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ
Pertama
dan utama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT,
karena atas karunianya kita bisa diperkumpulkan disini untuk mengikuti acara
pesantren ramadhan. Salawat serta salam tercurahkan selalu kepada Nabi Muhammad
SAW yang kelak kita nantikan syafa’atnya di hari akhir.
Teman
temanku yang dicintai Allah, disini saya akan menyampaikan tentang Nabi yang ke
23 yaitu Nabi Yahya A.S.
Yahya
bin Zakariyya (sekitar 1 SM – 31 SM) adalah Nabi Islam yang disebutkan dalam
Al-Qur’an. Diyakini bahawa Yahya hidup selama 30 tahun. Nabi Yahya tidak banyak
diuraikan dalam Qur’an. Hanya dijelaskan ia dikaruniai hikmah dan ilmu semasa
kanak-kanak. Ia hormat pada orang tuanya, dan tidak sombong ataupun durhaka. Ia
pintar dan tajam pemikirannya. Ia beribadah siang malam sehingga tubuhnya kurus
kering, wajahnya pucat, dan matanya cekung.Di kalangan bani Israil, dia dikenal
sebagai ahli agama dan hafal Taurat. Ia berani mengambil keputusan, tidak takut
dihina orang, dan tidak menghiraukan ancaman penguasa dalam usahanya menegakkan
kebenaran. Ia menganjurkan orang bertobat, dan sebagai tanda, ia memandikan
orang yang bertobat di sungai Jordan, yang sebenarnya adalah mandi besar, dan
disebut pembaptisan dalam ajaran Kristen.
Pada
masa itu, Herodes seorang penguasa Palestina merencanakan akan menikah dengan
kemenakannya sendiri yaitu Hirodia. Hirodia sendiri merasa senang jika
diperistri oleh seorang raja. Yahya melarang pernikahan ini karena bertentangan
dengan syariat kitab Taurat dan Zabur. Seluruh istana pun gempar, mereka setuju
dengan pendapat Yahya. Sehingga membuat raja menjadi malu dan murka, kemudian
ia dan Hirodia berusaha mencari jalan untuk membungkam mulut Yahya dengan cara
apapun. Dikisahkan bahwa Yahya belum pernah menikahi seorang wanita, karena dia
sudah terbunuh di usia muda dan dianggap sebagai nabi yang telah mati syahid.
Menurut
Qur’an, Yahya atau Yohanes (dalam Kristen) adalah anak Zakariya, dan
kelahirannya dikabarkan oleh Malaikat Jibril. ([Qur'an 19:7], [Qur'an 3:39]).
Yahya diberi hikmah semenjak masih kanak-kanak (19:12). Dia mematuhi orang
tuanya dan bukan orang sombong lagi durhaka ([Qur'an 19:13]). Yahya dipuji di
dalam Quran dan Allah memberkahi hari ketika dia dilahirkan. ([Qur'an
19:15]).Yahya disebut sebagai orang yang benar, mulia. ([Qur'an 6:85], 3:39).
Ia diutus untuk menyampaikan firman Allah (3:39).
Teman
temanku sekalian, Nabi Yahya A.S. diriwayatkan pernah bertemu dengan iblis.
Nabi Yahya A.S. bertanya kepada iblis “Beritahu aku tentang anak cucu adam”.
Iblis menjawab “Anak cucu Adam itu menurut asal ada tiga golongan, yaitu: 1.
Golongan yang paling keras terhadap golongan kami. 2. Golongan yang kami
kuasai. 3. Golongan orang-orang seperti Anda.”
Nabi
Yahya bertanya lagi kepada iblis “Wahai Iblis laknatullah, tolong beritahu
saya apakah yang paling engkai sukai dari manusia? Dan adakah yang paling
engkau benci dari manusia.”Iblis menjawab “Orang mukmin yang paling aku sukai
adalah orang mukmin yang bakhil. Sedangkan orang mukmin yang paling aku benci
adalah orang mukmin yang fasik (rusak amalny) tetapi dermawan.”
“Mengapa bisa begitu?” Tanya Nabi Yahya
A.S. “Orang mukmin yang bakhil itu menurut saya sudah cukup (untuk digoda
amalnya). Tetapi kalau orang mukmin fasik yang suka bersedekah, saya khawatir
kalau kedermawananya itu diketahui oleh Allah SWT lalu diterima amalnya, itu
berarti saya tidak punya teman di neraka nanti.” Jawab Iblis.
Dari dialog dan percakapan antara Nabi
Yahya as dan Iblis di atas telah disebutkan bahwa orang mukmin yang paling
disukai oleh Iblis adalah orang mukmin yang bakhil/kikir. Karena seorang mukmin
yang seperti ini telah menjadi teman iblis. Allah SWT membenci orang yang
seperti ini.Kenapa..? Karena orang
mukmin yang sedemikian itu telah beranggapan bahwa harta yang dimilikinya itu
adalah hasil dari jerih payahnya sendiri tanpa pertolongan dan pemberian Allah
SWT. Na'uzubillah...
Oleh karena itu, kita
harus menyedekahkan sebagain harta/rezeki yang telah
kita miliki ke jalan yang senantiasa diridhai Allah SWT. Dan inilah nantinya
yang akan menyelamatkan seseorang dari lembah kesesatan.
Mungkin itu yang saya dapat sampaikan. Bila ada benarnya itu
karena Allah SWT, bila ada salahnya itu karena kebodohan saya. Akhirul kata
Wassalamualaikum
wr. Wb.
Langganan:
Postingan (Atom)