Halaman

Selasa, 23 Juli 2013

Teks Pidato tentang Nabi yahya A.S.


Assalamualaikum wr. Wb.

وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ اْلأَنْبِيَاءِ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ

Pertama dan utama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas karunianya kita bisa diperkumpulkan disini untuk mengikuti acara pesantren ramadhan. Salawat serta salam tercurahkan selalu kepada Nabi Muhammad SAW yang kelak kita nantikan syafa’atnya di hari akhir.

Teman temanku yang dicintai Allah, disini saya akan menyampaikan tentang Nabi yang ke 23 yaitu Nabi Yahya A.S.

Yahya bin Zakariyya (sekitar 1 SM – 31 SM) adalah Nabi Islam yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Diyakini bahawa Yahya hidup selama 30 tahun. Nabi Yahya tidak banyak diuraikan dalam Qur’an. Hanya dijelaskan ia dikaruniai hikmah dan ilmu semasa kanak-kanak. Ia hormat pada orang tuanya, dan tidak sombong ataupun durhaka. Ia pintar dan tajam pemikirannya. Ia beribadah siang malam sehingga tubuhnya kurus kering, wajahnya pucat, dan matanya cekung.Di kalangan bani Israil, dia dikenal sebagai ahli agama dan hafal Taurat. Ia berani mengambil keputusan, tidak takut dihina orang, dan tidak menghiraukan ancaman penguasa dalam usahanya menegakkan kebenaran. Ia menganjurkan orang bertobat, dan sebagai tanda, ia memandikan orang yang bertobat di sungai Jordan, yang sebenarnya adalah mandi besar, dan disebut pembaptisan dalam ajaran Kristen.

Pada masa itu, Herodes seorang penguasa Palestina merencanakan akan menikah dengan kemenakannya sendiri yaitu Hirodia. Hirodia sendiri merasa senang jika diperistri oleh seorang raja. Yahya melarang pernikahan ini karena bertentangan dengan syariat kitab Taurat dan Zabur. Seluruh istana pun gempar, mereka setuju dengan pendapat Yahya. Sehingga membuat raja menjadi malu dan murka, kemudian ia dan Hirodia berusaha mencari jalan untuk membungkam mulut Yahya dengan cara apapun. Dikisahkan bahwa Yahya belum pernah menikahi seorang wanita, karena dia sudah terbunuh di usia muda dan dianggap sebagai nabi yang telah mati syahid.

Menurut Qur’an, Yahya atau Yohanes (dalam Kristen) adalah anak Zakariya, dan kelahirannya dikabarkan oleh Malaikat Jibril. ([Qur'an 19:7], [Qur'an 3:39]). Yahya diberi hikmah semenjak masih kanak-kanak (19:12). Dia mematuhi orang tuanya dan bukan orang sombong lagi durhaka ([Qur'an 19:13]). Yahya dipuji di dalam Quran dan Allah memberkahi hari ketika dia dilahirkan. ([Qur'an 19:15]).Yahya disebut sebagai orang yang benar, mulia. ([Qur'an 6:85], 3:39). Ia diutus untuk menyampaikan firman Allah (3:39). 

 Teman temanku sekalian, Nabi Yahya A.S. diriwayatkan pernah bertemu dengan iblis. Nabi Yahya A.S. bertanya kepada iblis “Beritahu aku tentang anak cucu adam”. Iblis menjawab “Anak cucu Adam itu menurut asal ada tiga golongan, yaitu: 1. Golongan yang paling keras terhadap golongan kami. 2. Golongan yang kami kuasai. 3. Golongan orang-orang seperti Anda.”

Nabi Yahya bertanya lagi kepada iblis “Wahai Iblis laknatullah, tolong beritahu saya apakah yang paling engkai sukai dari manusia? Dan adakah yang paling engkau benci dari manusia.”Iblis menjawab “Orang mukmin yang paling aku sukai adalah orang mukmin yang bakhil. Sedangkan orang mukmin yang paling aku benci adalah orang mukmin yang fasik (rusak amalny) tetapi dermawan.”

“Mengapa bisa begitu?” Tanya Nabi Yahya A.S. “Orang mukmin yang bakhil itu menurut saya sudah cukup (untuk digoda amalnya). Tetapi kalau orang mukmin fasik yang suka bersedekah, saya khawatir kalau kedermawananya itu diketahui oleh Allah SWT lalu diterima amalnya, itu berarti saya tidak punya teman di neraka nanti.” Jawab Iblis.

Dari dialog dan percakapan antara Nabi Yahya as dan Iblis di atas telah disebutkan bahwa orang mukmin yang paling disukai oleh Iblis adalah orang mukmin yang bakhil/kikir. Karena seorang mukmin yang seperti ini telah menjadi teman iblis. Allah SWT membenci orang yang seperti ini.Kenapa..? Karena orang mukmin yang sedemikian itu telah beranggapan bahwa harta yang dimilikinya itu adalah hasil dari jerih payahnya sendiri tanpa pertolongan dan pemberian Allah SWT. Na'uzubillah...

Oleh karena itu, kita harus menyedekahkan  sebagain harta/rezeki yang telah kita miliki ke jalan yang senantiasa diridhai Allah SWT. Dan inilah nantinya yang akan menyelamatkan seseorang dari lembah kesesatan.
Mungkin itu yang saya dapat sampaikan. Bila ada benarnya itu karena Allah SWT, bila ada salahnya itu karena kebodohan saya. Akhirul kata
Wassalamualaikum wr. Wb.