Assalamualaikum wr. Wb.
وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ اْلأَنْبِيَاءِ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ
Pertama
dan utama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT,
karena atas karunianya kita bisa diperkumpulkan disini untuk mengikuti acara
pesantren ramadhan. Salawat serta salam tercurahkan selalu kepada Nabi Muhammad
SAW yang kelak kita nantikan syafa’atnya di hari akhir.
Teman
temanku yang dicintai Allah, disini saya akan menyampaikan tentang Nabi yang ke
23 yaitu Nabi Yahya A.S.
Yahya
bin Zakariyya (sekitar 1 SM – 31 SM) adalah Nabi Islam yang disebutkan dalam
Al-Qur’an. Diyakini bahawa Yahya hidup selama 30 tahun. Nabi Yahya tidak banyak
diuraikan dalam Qur’an. Hanya dijelaskan ia dikaruniai hikmah dan ilmu semasa
kanak-kanak. Ia hormat pada orang tuanya, dan tidak sombong ataupun durhaka. Ia
pintar dan tajam pemikirannya. Ia beribadah siang malam sehingga tubuhnya kurus
kering, wajahnya pucat, dan matanya cekung.Di kalangan bani Israil, dia dikenal
sebagai ahli agama dan hafal Taurat. Ia berani mengambil keputusan, tidak takut
dihina orang, dan tidak menghiraukan ancaman penguasa dalam usahanya menegakkan
kebenaran. Ia menganjurkan orang bertobat, dan sebagai tanda, ia memandikan
orang yang bertobat di sungai Jordan, yang sebenarnya adalah mandi besar, dan
disebut pembaptisan dalam ajaran Kristen.
Pada
masa itu, Herodes seorang penguasa Palestina merencanakan akan menikah dengan
kemenakannya sendiri yaitu Hirodia. Hirodia sendiri merasa senang jika
diperistri oleh seorang raja. Yahya melarang pernikahan ini karena bertentangan
dengan syariat kitab Taurat dan Zabur. Seluruh istana pun gempar, mereka setuju
dengan pendapat Yahya. Sehingga membuat raja menjadi malu dan murka, kemudian
ia dan Hirodia berusaha mencari jalan untuk membungkam mulut Yahya dengan cara
apapun. Dikisahkan bahwa Yahya belum pernah menikahi seorang wanita, karena dia
sudah terbunuh di usia muda dan dianggap sebagai nabi yang telah mati syahid.
Menurut
Qur’an, Yahya atau Yohanes (dalam Kristen) adalah anak Zakariya, dan
kelahirannya dikabarkan oleh Malaikat Jibril. ([Qur'an 19:7], [Qur'an 3:39]).
Yahya diberi hikmah semenjak masih kanak-kanak (19:12). Dia mematuhi orang
tuanya dan bukan orang sombong lagi durhaka ([Qur'an 19:13]). Yahya dipuji di
dalam Quran dan Allah memberkahi hari ketika dia dilahirkan. ([Qur'an
19:15]).Yahya disebut sebagai orang yang benar, mulia. ([Qur'an 6:85], 3:39).
Ia diutus untuk menyampaikan firman Allah (3:39).
Teman
temanku sekalian, Nabi Yahya A.S. diriwayatkan pernah bertemu dengan iblis.
Nabi Yahya A.S. bertanya kepada iblis “Beritahu aku tentang anak cucu adam”.
Iblis menjawab “Anak cucu Adam itu menurut asal ada tiga golongan, yaitu: 1.
Golongan yang paling keras terhadap golongan kami. 2. Golongan yang kami
kuasai. 3. Golongan orang-orang seperti Anda.”
Nabi
Yahya bertanya lagi kepada iblis “Wahai Iblis laknatullah, tolong beritahu
saya apakah yang paling engkai sukai dari manusia? Dan adakah yang paling
engkau benci dari manusia.”Iblis menjawab “Orang mukmin yang paling aku sukai
adalah orang mukmin yang bakhil. Sedangkan orang mukmin yang paling aku benci
adalah orang mukmin yang fasik (rusak amalny) tetapi dermawan.”
“Mengapa bisa begitu?” Tanya Nabi Yahya
A.S. “Orang mukmin yang bakhil itu menurut saya sudah cukup (untuk digoda
amalnya). Tetapi kalau orang mukmin fasik yang suka bersedekah, saya khawatir
kalau kedermawananya itu diketahui oleh Allah SWT lalu diterima amalnya, itu
berarti saya tidak punya teman di neraka nanti.” Jawab Iblis.
Dari dialog dan percakapan antara Nabi
Yahya as dan Iblis di atas telah disebutkan bahwa orang mukmin yang paling
disukai oleh Iblis adalah orang mukmin yang bakhil/kikir. Karena seorang mukmin
yang seperti ini telah menjadi teman iblis. Allah SWT membenci orang yang
seperti ini.Kenapa..? Karena orang
mukmin yang sedemikian itu telah beranggapan bahwa harta yang dimilikinya itu
adalah hasil dari jerih payahnya sendiri tanpa pertolongan dan pemberian Allah
SWT. Na'uzubillah...
Oleh karena itu, kita
harus menyedekahkan sebagain harta/rezeki yang telah
kita miliki ke jalan yang senantiasa diridhai Allah SWT. Dan inilah nantinya
yang akan menyelamatkan seseorang dari lembah kesesatan.
Mungkin itu yang saya dapat sampaikan. Bila ada benarnya itu
karena Allah SWT, bila ada salahnya itu karena kebodohan saya. Akhirul kata
Wassalamualaikum
wr. Wb.