Hallo, gan. Beberapa waktu
yang lalu, aku pergi ke rumah saudaraku. Yah, seperti biasa main di rumah
saudara. Tapi, tiba tiba dia ngajak aku lihat sebuah video di hpnya. Video itu
berjudul “sepucuk surat”. Aku penasaran,
apa isi video itu?. Akhirnya, aku mulai
lihat videonya.
Setelah melihat video
tersebut, aku langsung merinding. Bukan karena video itu horror. Tapi karena
video itu sangat menyentuh. Video itu menceritakan tentang orang tua yang
mengirim sepucuk surat untuk anaknya. Disini aku akan menuliskan apa isi dari
sepucuk surat tersebut.
Ini dia :
SEPUCUK SURAT, dari ibu dan ayah
…Anakku
Ketika
aku semakin tua, aku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran untuk Ku.
Suatu
ketika aku memecahkan piring, atau menumpahkan sup di meja karena penglihatanku
berkurang.
Aku
harap kamu tidak memarahiku.
Orang
tua itu sensitif. Selalu merasa bersalah saat kamu berteriak.
Ketika
pendengaran ku semakin memburuk dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan,
Aku
harap kamu tidak memanggilku “Tuli!”
Mohon
ulangi apa yang kamu katakana atau menuliskannya.
Maaf,
Anakku,
…
Aku semakin tua
Ketika
lutut Ku mulai lemah, aku harap kamu memiliki kesabaran untuk membantuku
bangun.
Seperti
bagaimana aku selalu membantu kamu saat kamu masih kecil, untuk belajar
berjalan.
Aku
mohon, jangan bosan dengan ku.
Ketika
aku terus mengulangi apa yang ku katakana, seperti kaset rusak,
Aku
harap kamu terus mendengarkan aku.
Tolong
jangan mengejekku, atau bosan mendengarkanku.
Apakah
kamu ingat ketika kamu masih kecil dan kamu ingin sebuah balon?
Kamu
mengulangi apa yang kamu mau berulang ulang sampai kamu mendapatkan apa yang
kamu inginkan.
Orang
tua mudah sakit karena mereka rentan terhadap dingin. Aku harap, aku tidak
terlihat kotor bagi mu..
Ketika
saatnya tiba…
Dan
aku hanya terbaring sakit dan sakit, aku harap kamu memiliki kesabaran untuk
merawatku.
MAAF…
Aku
harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku selama beberapa saat terakhir
dalam hidupku.
Aku
mungkin tidak akan bertahan lebih lama,,
Ketika
kematianku datang, aku harap kamu memegang tanganku dan memberikan kekuatan
untuk menghadapi kematian.
Jangan
khawatir…
Ketika
aku bertemu dengan Sang pencipta, aku akan berbisik padaNya.
Untuk
selalu memberikan berkah kepadamu.
Terima
kasih atas perhatianmu, Nak.
Kami
mencintaimu,
Ayah
dan Ibu
Kita
bisa lihat, betapa penyayangnya orang tua kita. Meskipun kita sering membantah,
tetapi dengan sabar orang tua kita selalu menasehati kita. Begitu banyak yang
dilakukan orang tua kepada kita. Tapi kita kadang tidak sadar akan hal
tersebut.
Oleh
karena itu, segeralah meminta maaf kepada kedua orang tua kita. Jangan menunda
nunda lagi. Semoga sepucuk surat diatas bisa menginspirasi kita semua, :)