Halaman

Rabu, 23 Juli 2014

Sepucuk Surat


Hallo, gan. Beberapa waktu yang lalu, aku pergi ke rumah saudaraku. Yah, seperti biasa main di rumah saudara. Tapi, tiba tiba dia ngajak aku lihat sebuah video di hpnya. Video itu berjudul “sepucuk surat”.  Aku penasaran, apa isi video itu?.  Akhirnya, aku mulai lihat videonya.
Setelah melihat video tersebut, aku langsung merinding. Bukan karena video itu horror. Tapi karena video itu sangat menyentuh. Video itu menceritakan tentang orang tua yang mengirim sepucuk surat untuk anaknya. Disini aku akan menuliskan apa isi dari sepucuk surat tersebut.
Ini dia :

SEPUCUK SURAT, dari ibu dan ayah
…Anakku
Ketika aku semakin tua, aku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran untuk Ku.
Suatu ketika aku memecahkan piring, atau menumpahkan sup di meja karena penglihatanku berkurang.
Aku harap kamu tidak memarahiku.
Orang tua itu sensitif. Selalu merasa bersalah saat kamu berteriak.
Ketika pendengaran ku semakin memburuk dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan,
Aku harap kamu tidak memanggilku “Tuli!”
Mohon ulangi apa yang kamu katakana atau menuliskannya.
Maaf, Anakku,
… Aku semakin tua
Ketika lutut Ku mulai lemah, aku harap kamu memiliki kesabaran untuk membantuku bangun.
Seperti bagaimana aku selalu membantu kamu saat kamu masih kecil, untuk belajar berjalan.
Aku mohon, jangan bosan dengan ku.
Ketika aku terus mengulangi apa yang ku katakana, seperti kaset rusak,
Aku harap kamu terus mendengarkan aku.
Tolong jangan mengejekku, atau bosan mendengarkanku.
Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil dan kamu ingin sebuah balon?
Kamu mengulangi apa yang kamu mau berulang ulang sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan.
Orang tua mudah sakit karena mereka rentan terhadap dingin. Aku harap, aku tidak terlihat kotor bagi mu..
Ketika saatnya tiba…
Dan aku hanya terbaring sakit dan sakit, aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku.
MAAF…
Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku selama beberapa saat terakhir dalam hidupku.
Aku mungkin tidak akan bertahan lebih lama,,
Ketika kematianku datang, aku harap kamu memegang tanganku dan memberikan kekuatan untuk menghadapi kematian.
Jangan khawatir…
Ketika aku bertemu dengan Sang pencipta, aku akan berbisik padaNya.
Untuk selalu memberikan berkah kepadamu.
Terima kasih atas perhatianmu, Nak.
Kami mencintaimu,

Ayah dan Ibu

Kita bisa lihat, betapa penyayangnya orang tua kita. Meskipun kita sering membantah, tetapi dengan sabar orang tua kita selalu menasehati kita. Begitu banyak yang dilakukan orang tua kepada kita. Tapi kita kadang tidak sadar akan hal tersebut.

Oleh karena itu, segeralah meminta maaf kepada kedua orang tua kita. Jangan menunda nunda lagi. Semoga sepucuk surat diatas bisa menginspirasi kita semua, :)

1 komentar:

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest

    )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus